Daftar Nama Julukan Klub Sepakbola di Liga Indonesia

  • Views
Liga 1 adalah liga profesional dalam Sistem Sepakbola Indonesia (sebelumnya bernama Indonesia Super League) yang merupakan liga level teratas di Indonesia. 18 klub bersaing untuk menjadi juara dengan sistem kompetisi promosi dan degradasi.

PT Liga Indonesia (ataupun lainnya) adalah operator resmi Liga 1 dimana 18 klub peserta sebagai pemegang saham utama. Liga dimulai dalam satu tahun (kelender) penuh sejak Maret sampai dengan Desember. Total 34 pertandingan untuk setiap peserta liga yang dimainkan secara kandang dan tandang (home and away).

Kompetisi ini dibentuk oleh PSSI pada tahun 2008 sebagai perwujudan kompetisi profesional sepakbola pertama di Indonesia, yang sebelumnya hanya berkompetisi secara amatir yang masih mengandalkan APBD sebagai modal berkompetisi. Sebanyak 32 klub telah berpartisipasi sejak musim perdana 2008 dan juga telah melahirkan empat klub sebagai juara yaitu: Persipura Jayapura (3), Arema Indonesia (1), Sriwijaya FC (1) dan Persib Bandung (1).

Berikut Nama Julukan Klub Sepakbola di Liga Indonesia :
  • Persib Bandung - Maung Bandung
    Masyarakat Jawa Barat mengenal sosok tenar bernama Prabu Siliwangi, raja dari kerajaan Pajajaran. Prabu Siliwangi dikenal sebagai tokoh besar yang memiliki kesaktian luar biasa. Konon, dengan kesaktian yang dimilikinya, Sang Prabu bisa mengubah dirinya menjadi seekor harimau.
    Dikisahkan pada satu peristiwa, Kerajaan Pajajaran mendapat serangan pasukan Kerajaan Islam Banten dan Cirebon yang dipimpin oleh Prabu Kian Santang, yang tak lain merupakan anak dari Prabu Siliwangi.

    Konon, Prabu Siliwangi enggan terjadinya pertempuran dengan anak cucunya itu. Hingga pada akhirnya, Sang Prabu dan beberapa pengikutnya yang setia pun melarikan diri ke daerah Sancang, Garut. Di sana, Prabu Siliwangi moksa, atau dalam istilah Bahasa Sundanya, Ngahiyang. Namun ada versi lain juga yang menyebut bahwa Prabu Siliwangi mokhsa dengan mengubah wujudnya menjadi Harimau.

    Berdasarkan kisah Prabu Siliwangi ini, mendiang Kang Ibing, musisi kenamaan asal Bandung, menciptakan lagu berjudul Jung Maju Maung Bandung pada 1991 silam. Lagu tersebut khusus diciptakan untuk Persib Bandung, klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Sejak saat itu, julukan Maung Bandung pun lekat dengan Persib.

    Selain Maung Bandung, Persib pun dikenal dengan julukan Pangeran Biru. Julukan tersebut diberikan media tatkala Persib menjadi kampiun di Liga Indonesia pertama, 1994. Saat itu para penggawa Persib digambarkan tak ubahnya seorang pangeran yang tengah bertempur di medan perang. Keberanian dan semangat tempur Robby Darwis dkk kala itu selaras dengan sikap santun atau someah yang ditunjukkan kepada lawan.

  • PSM Makassar – Juku Eja
    Dari 18 kontestan yang berlaga di Liga 1 2018, PSM Makassar tercatat sebagai kesebelasan yang paling tua bila merunut pada tahun pembentukannya – 2 November 1915. Sebagai salah satu kesebelasan legendaris di sepakbola Indonesia, PSM dikenal sebagai kesebelasan dengan julukan Juku Eja.

    Agak sulit menelusuri asal mula julukan Juku Eja yang melekat sebagai julukan PSM hingga sekarang. Namun secara filosofi, Juku Eja yang berarti "Ikan Merah" itu, terinspirasi dari seragam PSM yang kental dengan warna merah dan ikan sebagai lambang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan yang terkenal sebagai masyarakat Maritim.

    Selain Juku Eja, PSM pun dikenal dengan julukan Ayam Jantan dari Timur. Julukan tersebut terinspirasi dari julukan yang dimiliki oleh Sultan Hasanudin, pahlawan nasional asal Sulawesi Selatan. Julukan Ayam Jantan dari Timur diberikan Belanda karena keberaniannya menentang tindak-tanduk kolinialisme Belanda di zaman penjajahan dulu.

    Keberanian dan semangat juang Sultan Hasanudin inilah yang dipercaya menjadi dasar penyematan julukan Ayam Jantan dari Timur kepada PSM. Harapannya, agar para penggawa PSM bermain spartan di lapangan layaknya Sultan Hasanudin yang gagah berani menentang kolinialisme Belanda di Indonesia.

  • Persebaya Surabaya – Bajul Ijo
    Dalam kurun waktu yang cukup lama, Persebaya Surabaya dikenal dengan julukan Bajul Ijo. Nama Bajul Ijo berarti Buaya Hijau itu konon diambil sebagai julukan Persebaya karena memiliki persinggungan sejarah dengan asal-usul nama Surabaya, daerah asal Persebaya. Dilansir dari beberapa sumber, nama Surabaya diambil dari dua unsur kata "Sura (hiu)" dan "Baya" (daratan atau rawa)". Suro (hiu) dan Boyo (buaya) juga menjadi salah satu inspirasi nama Surabaya.

    Sura disimbolkan sebagai kedatangan pasukan tar-tar (pasukan kerajaan Mongolia) yang melakukan penyerangan ke wilayah Ujung Galuh, merupakan daerah kekuasaan Majapahit era Raden Wijaya. Penyerangan tersebut mengakibatkan pertempuran besar antara pasukan tar-tar yang datang dari lautan dengan bala prajurit Majapahit yang datang melalui daratan.

    Terinspirasi dari kisah tersebut, maka nama Bajul Ijo pun tersemat sebagai julukan bagi Persebaya. Bajul yang berarti buaya dipercaya sebagai simbol dari keberanian masyarakat Surabaya menentang kehadiran pasukan tar-tar. Sementara Ijo yang berarti hijau, bisa diartikan pula sebagai simbol dari warna kebesaran Persebaya.

  • PSMS Medan - Ayam Kinantan
    Sejak era Perserikatan, PSMS Medan dikenal sebagai kesebelasan dengan gaya permainan keras yang khas. Gaya tersebut dikenal dengan sebutan rap-rap, keras namun tetap mengandalkan skill dan teknik dalam permainan.

    Gaya permainan PSMS dianggap banyak orang mirip seperti Ayam Jago yang tengah bertarung dengan lawannya. Ayam Kinantan, atau biasa dikenal juga Ayam Bangkok ini dikenal sebagai ayam petarung yang memiliki gaya permainan agresif hingga ditakuti lawan. Konon, Ayam Kinantan ini merupakan jenis ayam berkharisma yang disegani oleh ayam-ayam lainnya di arena tarung ayam.

  • PSIS Semarang - Mahesa Jenar
    Mahesa Jenar merupakan tokoh yang dikenal dalam cerita Nagasasra dan Sabukinten karya S.H. Mintardja. Kisah tentang Mahesa Jenar ini populer pada medio 1960-an. Mahesa Jenar merupakan mantan prajurit Kasultanan Demak yang dalam cerita tersebut dikisahkan mencari pusaka kerajaan, keris Nagasasra dan Sabukinten.

    Mahesa Jenar merupakan prajurit pilihan Kerjaan Demak, nama aslinya adalah Senopati Rangga Toh Jaya. Sosok Mahesa Jenar dikenal sebagai seorang dengan sikap ksatria. Melalui kisah ini, PSIS Semarang pun terinspirasi menggunakan nama Mahesa Jenar sebagai julukan. Selain itu, Mahesa Jenar juga merupakan tokoh yang berasal dari Kadipaten Arang, yang kini kita kenal dengan Semarang.

    Selain Mahesa Jenar, PSIS pun dikenal dengan julukan Si Jago Becek. Julukan tersebut didapat PSIS sejak era 1980-an, karena keahlian mereka mengatasi permainan dengan kondisi lapangan yang becek.

    Bukan tanpa alasan kenapa PSIS dijuluki sebagai tim jago becek, ceritanya bermula di pertandingan putaran pertama kompetisi divisi utama PSSI 1986, wilayah Timur yang berlangsung di stadion 10 November Surabaya.

    Pada saat itu PSIS berhasil memenangkan tiga pertandingan melawan Persiba (1-0), PSM Makassar (2-1), dan Persipura Jayapura (4-1). Tiga kemenangan tersebut diraih saat laga diguyur hujan lebat dan kondisi lapangan yang becek dan licin. Namun saat hujan tak turun, PSIS malah kalah dari Persebaya (2-0) dan Perseman Manokwari (2-1).

  • Persija Jakarta - Macan Kemayoran
    Julukan Macan Kemayoran bagi Persija Jakarta terinspirasi dari cerita rakyat masyarakat Betawi. Pada zaman kolonial Belanda, dikisahkan seorang pemuda bernama Murtado yang memiliki kesaktian luar biasa. Dari beberapa sumber disebutkan bahwa Murtado yang berasal dari wilayah Kemayoran itu kerap kali membantu masyarakat dari penindasan Belanda.

    Saat itu masyarakat Kemayoran menjadi sasaran gangguan orang-orang jahat dan pajak yang tinggi dari para penjajah. Sebenarnya daerah itu dipimpin oleh orang pribumi, namun telah menjadi kaki tangan penjajah

    Di situlah Murtado memberontak dan dengan terus berusaha membebaskan masyarakat Kemayoran dari penindasan dan pemerasan, sampai suatu momen terjadi ketika Murtado berhasil membuat Belanda merasa berhutang budi pada Murtado. Terinspirasi dari kisah pemuda bernama Murtado itulah nama Macan Kemayoran pun melekat hingga saat ini sebagai julukan bagi Persija.

  • Arema – Singo Edan
    Berbeda dengan Persija dan Persib yang terinspirasi dari sosok legenda lokal masing-masing daerah, Arema tampaknya mengambil julukan Singo Edan dari logo kota Malang. Sebab, pada awalnya, Malang memiliki logo Singa saat masih berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda. Namun, pada tahun 1951, pemerintah Kota Malang mengubah logo tersebut.

    Kendati demikian, klub yang lahir pada 11 Agustus 1987 ini tetap memakai singa sebagai logo klub. Singo Edan sendiri artinya Singa Gila. Mungkin, para pemberi julukan Arema berharap klub kesayangannya bisa bermain gahar seperti singa yang gila saat dilapangan.

    Namun, ada satu versi lagi asal usul nama Singo Edan. Berbagai sumber mengatakan tanggal lahir Arema Cronus yang terjadi pada 11 Agustus memiliki horoskop atau bintang Leo yang juga dilambangkan dengan sang Raja Rimba.

  • Persipura – Mutiara Hitam
    Persipura mungkin menjadi klub yang tidak mengikuti tren memberikan julukan terinspirasi dari nama hewan. Ya, klub yang berada di ujung timur Indonesia ini memilih Mutiara Hitam sebagai julukan klub. Nama Hitam sendiri diambil dari warna kulit orang Papua. Namun, embel-embel mutiara diberikan karena para pemain asal Papua sangat berbakat dalam bermain sepak bola.

    Terbukti klub yang berusia 53 tahun ini telah sukses menyabet beberapa gelar bergengsi di Indonesia. Dalam lemari piala Persipura terdapat tiga trofi Indonesia Super League, satu trofi Divisi Utama, 2 trofi Divisi Satu era Perserikatan, satu trofi Community Shield dan Inter Island Cup.


    Tak hanya berprestasi di kancah domestik, Persipura juga mampu berbicara banyak di Asia. Pada tahun 2014, Boaz Solossa dkk bahkan mampu menembus hingga babak semifinal Piala AFC.

  • Persela Lamongan – Laskar Joko Tingkir
    Persatuan Sepak Bola Lamongan (biasa disingkat: Persela) dan mempunyai julukan Laskar Joko Tingkir adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Lamongan, Jawa Timur. Persela dikelola oleh PT. PERSELA JAYA.

    Selain Laskar Joko Tingkir, Persela mempunyai julukan lain, yaitu Lele Glagah. Ini dikarenakan Ikan Lele merupakan binatang yang di hormati di daerah Lamongan tepatnya di daerah Glagah, yang ada larangan memakan ikan lele.

  • Bali United - Serdadu Tridatu
  • Madura United - Laskar Sapeh Kerrab
  • Barito Putera - Laskar Antasari
  • Borneo FC - Pesut Etam
  • Mitra Kukar - Naga Mekes
  • Sriwijaya FC -  Laskar Wong Kito
  • Bhayangkara FC - The Guardian
  • PS Tira Bantul (PS TNI) - The Army
  • Perseru Serui - Cendrawasih Jingga, Si Hitam Jingga (The Black Orange)

  • Persiba Balikpapan - Beruang Madu
  • Persegres Gresik - Laskar Jaka Samudra
  • PSS Sleman - Super Elang Jawa
  • Persikabo Bogor - Laskar Padjajaran
  • Gresik United - Laskar Joko Samudra
  • Persita Tangerang - Pendekar Cisadane
  • Persitara Jakarta Utara - Laskar Si Pitung

Related Stories

Start Conversation

No comments

Post a Comment